Monday, September 19, 2016

Muhammad Diajak Abu Thalib Berdagang ke Bumi Syam

Adik-adik tersayang, hati Muhammad kecil merasa pengap dengan kehidupan di Mekah. Setiap hari, dilihatnya anak-anak fakir miskin seusianya bekerja bersama-sama dengan bertelanjang tanpa rasa malu. Muhammad juga melihat setiap malam pintu rumah orang-orang kaya tertutup rapat. Di dalam, mereka berpesta pora, menyaksikan para penari, dan bermabuk-mabukan sampai pagi sambil dijaga oleh para budak. Padahal, di tempat lain, ia melihat orang-orang berjuang mencari rezeki antara hidup dan mati. Muhammad sering sekali melintas di depan gubuk-gubuk reyot...

Sunday, September 18, 2016

Muhammad Diasuh Pamannya Abu Thalib

Sebelum wafat, Abdul Muthalib menunjuk salah seorang anak nya untuk mengasuh Muhammad. Ia tidak menunjuk Abbas yang kaya, namun agak kikir. Ia juga tidak menunjuk Harist, putranya yang tertua karena Harist adalah orang yang tidak mampu. Abdul Muthalib menunjuk Abu Thalib untuk mengasuh Muhammad karena sekalipun miskin, Abu Thalib memiliki perasaan yang halus dan paling terhormat di kalangan Quraisy. Abu Thalib juga amat menyayangi kemenakannya itu. Budi pekerti Muhammad yang luhur, cerdas, suka berbakti, dan baik hati sangat menyenangkab Abu Thalib....

Saturday, September 17, 2016

Wafatnya Abdul Muthalib

Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman. Ia pulang sambil menagis dengan hati pilu karena kini sebatang kara. Muhammad makin merasa kehilangan. Ia menjalani takdir sebagai seorang anak yatim piatu. Terasa olehnya hidup yang makin sunyi dan makin sedih. Baru beberapa hari yang lalu, ia mendengar dari ibunya keluhan duka kehilangan ayahanda semasa ia dalam kandungan. Kini, ia melihat sendiri di hadapannya, ibunya pergi untuk tidak kembali lagi, seperti ayahnya dulu. Tubuh Muhammad yang masih kecil itu kini memikul beban hidup yang berat, yaitu sebagai...

Friday, September 16, 2016

Wafatnya Bunda Aminah

Dalam perjalanan itu, Aminah membawa Ummu Aiman, budak perempuan peninggalan Abdullah. Sesampainya di Yatsrib, mereka disambut oleh saudara-saudara Aminah. Kepada Muhammad diperlihatkan rumah tempat ayahnya meninggal dulu serta tempat ia dikuburkan. Itu adalah saat pertama Muhammad benar-benar merasa dirinya sebagai anak yatim. Apalagi ia mendengar ibunya bercerita panjang lebar tentang sang ayah tercinta yang setelah beberapa waktu tinggal bersama-sama, kemudian meninggal dunia di tengah-tengah pamannya dari pihak ibu. sesudah hijrah, pernah...

Thursday, September 15, 2016

Kisah Muhammad Dibawah Asuhan Sang Kakek Abdul Muthalib

Sejak itu, Abdul Muthalib bertindak sebagai pengasuh cucunya itu. Ia memelihara Muhammad dengan sungguh-sungguh dan mencurahkan segala kasih sayangnya. Abdul Muthalib adalah pemimpin seluruh Quraisy dan seluruh Mekah. Untuk dia, diletakkan hamparan khusus tempatnya duduk di bawah naungan Ka'bah. Anak2 beliau, paman-paman Muhammad, tidak berani duduk di tempat itu. Mereka duduk di sekeliling hamparan itu sebagai penghormatan kepada ayah mereka. Suatu saat, Muhammad kecil yang montok itu duduk di atas hamparan tersebut. Serentak paman-paman beliau...

Wednesday, September 14, 2016

Muhammad Bertemu Kembali dengan Kakek dan Bunda nya

Tak lama kemudian, datanglah seseorang bernama Waraqah bin Naufal dan seorang temannya dari Quraisy. Keduanya menyerahkan Muhammad kepada Abdul Muthalib, "Ini anakmu, kami menemukannya di Mekah Atas." Alangkah lega dan gembiranya Abdul Muthalib. "Cucuku!" katanya sambil mendekap Muhammad. Abdul Muthalib memerhatikan cucunya dengan wajah berseri-seri, "Apakah kamu mau kakek ajak menunggangi unta yang hebat?" "Mau. Tetapi, mana untanya kek?" Sambil tertawa, orang tua itu mengangkat Muhammad dan mendudukkannya di atas bahu. "Kau kini telah menduduki...

Tuesday, September 13, 2016

Muhammad Menghilang Setelah Diintai oleh Orang-orang Nasrani Habasyah

Halimah cepat-cepat mengajak Muhammad pergi, namun dari kejauhan orang orang Habasyah itu terlihat bergegas mengikuti mereka. Untunglah Halimah mengenal daerah itu dengan baik sehingga ia bisa melepaskan diri dari kejaran orang orang Habasyah walaupun dengan susah payah. Tidak beberapa lama kemudian, Halimah menyiapkan Muhammad untuk segera kembali ke Mekah. Sedih sekali Muhammad harus berpisah dengan saudara-saudaranya. Syaima, Unaisah, dan Abdullah. "Muhammad, jangan lupakan kami ya?" pinta Syaima dengan mata berkaca-kaca. Muhammad mengangguk...