Thursday, September 15, 2016

Kisah Muhammad Dibawah Asuhan Sang Kakek Abdul Muthalib

Sejak itu, Abdul Muthalib bertindak sebagai pengasuh cucunya itu. Ia memelihara Muhammad dengan sungguh-sungguh dan mencurahkan segala kasih sayangnya.

Abdul Muthalib adalah pemimpin seluruh Quraisy dan seluruh Mekah. Untuk dia, diletakkan hamparan khusus tempatnya duduk di bawah naungan Ka'bah. Anak2 beliau, paman-paman Muhammad, tidak berani duduk di tempat itu. Mereka duduk di sekeliling hamparan itu sebagai penghormatan kepada ayah mereka.

Suatu saat, Muhammad kecil yang montok itu duduk di atas hamparan tersebut. Serentak paman-paman beliau langsung memegang dan menahan Muhammad agar tidak duduk di atas hamparan.  Namun, Abdul Muthalib datang dan melihat kejadian tersebut.

"Biarkan anakku itu," katanya, "Demi Allah, sesungguhnya dia akan memiliki kedudukan yang agung."

Kemudian, Abdul Muthalib duduk di atas hamparan tersebut sambil memangku Muhammad. Dielus-elusnya punggung Muhammad penuh sayang. Abdul Muthalib bergembira dengan apa yang dilakukan cucunya itu.

Lebih-lebih lagi, kecintaan kakek kepada cucunya itu timbul ketika Aminah kemudian berniat membawa Muhammad ke Yatsrib untuk diperkenalkan kepada saudara-saudara ibunya dari keluarga Najjar. Perjalanan ini juga bertujuan menengok makam Abdullah, ayah Muhammad. Sudah lama Aminah memendam keinginan untuk menengok makam suaminya tercinta itu. Kini, ia akan berangkat ditemani putranya seorang.

Sahabat fillahku, bagaimana kisah perjalanan mereka ke Yatsrib yang jauh itu?

Halimah As Sa'diyyah

Halimah dijuluki As Sa'diyyah karena ia berasal dari keluarga Bani Sa'ad. Kasih sayang Muhammad terhadap ibu susunya itu tak pernah putus. Pernah suatu kali, setelah pernikahan Muhammad dengan Khadijah, Halimah As Sa'diyyah datang berkunjung. Saat itu, musim paceklik sehingga kehidupan di dusun menjadi susah. Muhammad menerima beliau dengan baik sekali. Saat Halimah pulang, ia dibekali dengan harta Khadijah berupa unta yang dimuati air dan 40 ekor kambing. Setiap kali Halimah datang, Rasulullah selalu membentangkan pakaiannya yang paling berharga untuk alas duduk Bunda Halimah.

0 comments:

Post a Comment