Monday, August 1, 2016

Letak Kota Mekah dan Budaya Pakaian Orang Arab

muhammad teladanku jilid 1 materi 2 letak kota mekah
muhammad teladanku jilid 1 materi 2 letak kota mekah
Letak Kota Mekah

Ayahbunda dan Ananda yang Sholih, tahukah kalian nama kota suci kaum Muslimin? Ya betul! Kota suci kaum Muslimin adalah Kota Mekah. Di Kota Mekah inilah letaknya Ka'bah, Baitullah. Ke arah Ka'bah-lah seluruh Muslim di dunia menghadapkan diri jika sedang shalat. Di kota Mekah inilah nabi kita tercinta, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, dilahirkan.

Kemudian, apakah kalian juga tahu di mana letak Kota Mekah? Di atas bukit yang subur? Atau di pinggir sungai besar yang dipenuhi banyak ikan? Sahabat fillahku, sebenarnya Kota Mekah adalah sebuah lembah yang tidak begitu luas di tengah lautan pasir. Bukit-bukit mengurung lembah ini rapat-rapat. Begitu rapatnya sehingga cuma ada tiga jalan untuk keluar dan masuk Mekah. Jalan pertama menuju ke Yaman, jalan ke dua menuju ke Laut Merah, dan jalan ketiga adalah jalan menuju Palestina.

Ribuan tahun yang lalu, Lembah Mekah hanyalah sebuah tempat persinggahan rombongan kafilah, baik yang datang dari Yaman menuju Palestina maupun sebaliknya, yang datang dari Palestina menuju Yaman. Nabi Ismail lah yang pertama kali membuat Mekah menjadi sebuah kota.

Pakaian Orang Arab

Penduduk asli Jazirah Arab adalah suku Badui. Pakaian mereka longgar, hangat pada musim dingin, dan sejuk pada musim panas. Pakaian ini menjaga kulit dari sengatan matahari serta angin kering. Pada zaman para nabi, pakaian ini terdiri atas dua helai. Satu helai melilit tubuh dari bawah ketiak. Satu helai lagi adalah sebuah jubah panjang sampai kaki dan terbuat dari bulu domba atau unta. Warnanya krem dengan lurik tegak berwarna hitam, biru, coklat atau putih. Pakaian wanitanya panjang menyapu tanah dan sangat longgar. Selendang melilit pinggang, jubahnya berlurik merah, kuning, hitam atau biru. Cadarnya berwarna hitam atau putih. Tudung kepala berwarna merah, putih, atau cokelat melindungi mata, telinga, dan hidung dari debu dan badai pasir.

0 comments:

Post a Comment