Percaya Takhayul
Oh, tidak ! Burung itu terbang ke kiri! Aku pasti akan tertimpa sial! umpat seseorang. Orang itu kebetulan melihat seekor burung yang terbang diatas kepalanya berbelok ke arah kiri. Sepanjang hari itu, dia jadi murung karena yakin bahwa dia bernasib sial walaupun belum tahu kesialan macam apa yang akan menimpanya.
Orang orang Arab pada masa jahiliyah amat percaya pada takhayul. Contohnya, mereka percaya jika burung yang mereka lihat terbang ke kiri, nasib sial akan menimpa mereka. Sebaliknya jika burung kebetulan terbang ke kanan, nasib baik akan datang. Kepercayaan semacam ini disebut At Tathayyur.
Selain itu, mereka percaya bahwa jika seseorang mati, rohnya akan menjadi burung. Mereka juga percaya bahwa di dalam perut manusia ada ular. Ular inilah yang menggigit di dalam perut sehingga orang merasa lapar.
"Lihat cincin tembagaku ini, " kata seorang kepada temannya dengan bangga, "Cincin ini adalah pemberian seorang dukun kepadaku. Tidak sia sia aku memberinya uang banyak agar membuatkan cincin ini. Jangan coba-coba menantangku berkelahi sekarang. Berkat cincin ini, aku merasa jauh lebih kuat!
Masih banyak kebodohan serupa yang mereka perlihatkan. Mereka juga amat taat menyembah berhala-berhala berbentuk patung. Jika mereka meminta pertolongan kepada berhala, tidak segan-segan mereka mengorbankan binatang ternak dan mengoleskan darahnya di tubuh berhala. Bahkan terkadang mereka sampai hati mengorbankan anak- anaknya sendiri demi mengharap keridhaan berhala.
Selain melakukan kebodohan-kebodohan itu, mereka masih melakukan banyak sekali hal hal yang merusak. Kita lanjutkan pada post berikutnya.
Awal Mula Penyembahan Berhala di Mekah
Awal mula penyembahan berhala di Mekkah ketika seorang bernama Amar bin Luhay membawa berhala besar bernama Hubal yang dibelinya dari daerah Syam. Di Mekkah, berhala Hubal ditaruh di Ka'bah dan disuruhnya orang orang datang menyembahnya. Menjelang menaklukan Mekkah oleh Nabi Muhammad saw. Ka'bah dipenuhi oleh tiga ratus lima enam puluh berhala yang terbuat dari batu, kayu, perak, bahkan emas.
Thursday, August 11, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment